Selasa, 16 Maret 2010

Jangan salahkan hujan

Bumi: Maafkan. Sepertinya kita sedang tidak berteman, hujan.

Hujan: Kau membenciku?

Bumi: Tidak berteman bukan berarti benci.

Hujan: Terus kenapa?

Bumi: Aku hanya tidak suka kau menyapaku sepagi ini. Cukup gerimis saja. Jangan sederas ini.

Hujan: Bukan salahku.

Bumi: Aku tahu itu. Aku hanya mengadu.

Hujan: Tidak apa-apa.

Bumi: Apakah kau juga hujan yang menenggelamkan kaum Nabi Nuh dulu?

Hujan: Tentu saja.

Bumi: Berarti kau sudah sangat tua.

Hujan: Entahlah. Toh, aku merasa tidak ada yang berubah. Mungkin aku ini awet muda.

Bumi: Hahahaha … o iya, kau lebih suka menjadi berkah ataukah musibah?

Hujan: Hmmm … seandainya aku dapat memilih.

Bumi: Aku sudah tahu. Aku pun begitu.

Hujan: Kita masih berteman, kan?

Bumi: Ya, kau sudah gerimis. Aku suka itu. Rasanya seperti digelitiki.




2 komentar:

  1. never be bored to read this story.
    like it!

    and as what most people said,
    manusia harus selalu bersyukur..
    kepanasan minta hujan.
    kedinginan minta panas.

    what u always have is actually what u deserved.
    meaning.. :
    apa yang lo bakal dapetin, itu udah pasti yg pantas untuk lo peroleh..

    quote : jangan pernah letih untuk bersyukur, next : ikhlas..

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus