"All the, small things
True care, truth brings
I'll take, one lift
Your ride, best trip"
All the small things-nya Blink 182 mengalun dari sebuah tape butut di kamar pojok yang tidak tertata rapi, beratap dengan coretan pilox merah "HELP ME". seorang abege cadel dengan rambut jambul terbaring menatap kosong ke sebuah sudut kamar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan, dan akan seperti apa di kemudian hari. tanpa teman.
dia beranjak dari tempat tidurnya. menarik kursi. mengambil pulpen dan kertas yang tertumpuk di meja belajar, lalu menulis sebuah surat. surat yang tidak ditujukan untuk siapapun. hanya untuk dirinya dan masa depan. keinginan untuk menjadi seorang pemain bola handal. keinginan menjadi pemain band terkenal. keinginan punya satu set drum dan les drum di sebuah sekolah musik bernama Farabi. keinginan masuk ke sekolah menengah atas dimana tetangganya sekolah. keinginan bertemu dengan personil band favorit. keinginan mempertahankan monkeylove-nya. semuanya tertulis. tertulis. dan tertulis. lalu apa lagi? lalu apa lagi?
2004...
biru jadi abu-abu. dia bukan pemain bola, tapi dia masuk perkumpulan anak-anak seni musik. dia gak masuk sekolah musik, tapi dia menjadi drummer di band sekolahnya dan membawa nama sekolahnya menjadi juara dua di salah satu fesitval musik. dia gak masuk sma favoritnya, tapi dia punya teman-teman fantastik yang membawanya mengenal dunia baru dan menyenangkan. dia pernah bertemu dengan personil band kesukaannya, dan akan terus menjadi inspirasinya. dia tidak bisa mempertahankan seseorang di hatinya, tapi hatinya bertahan di hati seseorang. tidak ada yang sempurna keinginannya, tapi itu semua mungkin cukup adil.
2005..2006..
BalasHapus2007
masuk ke sebuah universistas islam aneh jurusan ilmu nafs dimana banyak pelajaran agamanya. zzz
*gue tambahin tuuj* hahahhaa :D